BATUK
KRONIS
Batuk kronis kadang-kadang memang
bukan sebuah sinyal dari suatu kondisi serius. Namun batuk tanpa henti ini
dapat mengurangi kualitas tidur, mengganggu keseimbangan tubuh, dan mengganggu
rutinitas penderitanya. Pada 10 sampai 20 persen kasus batuk kronis yang
dialami oleh dewasa diketahui dipicu oleh hipersensivitas genetik (atopi)
dan paparan asap rokok.
Ada beberapa jenis batuk kronis, di
antaranya:
- Batuk kronis kering. Batuk yang tidak menghasilkan lendir dan biasanya merupakan gejala dari gangguan sinus atau infeksi virus.
- Batuk kronis basah. Batuk yang menghasilkan lendir dan biasanya mengindikasikan adanya infeksi bakteri atau cairan pada paru-paru, tergantung warna lendir yang diproduksi.
- Batuk stres. Batuk yang terjadi karena kejang pada saluran pernapasan, umumnya disebabkan oleh tekanan pikiran atau stres. Batuk ini tidak menghasilkan lendir dan tidak terkait dengan infeksi apa pun.
- Batuk “gonggong”. Batuk yang disebabkan infeksi virus ini umumnya menyerang anak-anak. Penyebab suara seperti anjing bergonggong ini adalah hasil dari pembengkakan trakea.
- Batuk rejan. Batuk yang disebut juga dengan pertusis ini tergolong sebagai penyakit berbahaya yang menular, dan dapat menyebabkan kematian pada penderita bayi berusia di bawah 1 tahun.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar